Analisis Puisi "Aroma Maut" karya Hamid Jabbar

AROMA MAUT
Karya Hamid Jabbar

Berapakah jarak antara hidup dan mati, sayangku?
Barangkali satu denyut lepas, o satu denyut lepas
tepat di saat tak jelas batas-batas, sayangku:
Segalanya terhempas, o segalanya terhempas!

(Laut masih berombak, gelombangnya entah ke mana.
Angin masih berhembus, topannya entah ke mana.
Bumi masih beredar, getarnya sampai ke mana?
Semesta masih belantara, sunyi sendiri ke mana?)

Berapakah jarak antara hidup dan mati, sayangku?
Barangkali hilir-mudik di suatu titik
tumpang-tindih merintih dalam satu nadi, sayangku:
Sampai tetes-embun pun selesai, tak menitik!

(Gelombang lain datang begitu lain.
Topan lain datang begitu lain.
Gelap lain datang begitu lain.
Sunyi lain begitu datang sendiri tak bisa lain!)




Simbol
Simbol atau lambang merupakan unsur puisi yang menyatakan bahwa kata – kata dalam puisi bisa saja merupakan suatu lambang untuk maksud dan tujuan yang lain.
1.      Denyut             :  nyawa
2.      Laut                 :  kehidupan
3.      Angin               :  nafas
4.      Bumi                :  fisik
5.      Semesta          :  takdir
6.      Hilir mudik       :  bingung/perbedaan
7.      Nadi                :  ikatan
8.      Embun            :  kehidupan
9.      Getar               :  tujuan /semangat

Imaji
Imaji merupakan gambaran yang ditimbulkan ketika membaca puisi tersebut. Gambaran yang dimaksud bisa menyentuh pembaca atau pendengar melalui indra manusia, pendengaran, penglihatan, perabaan, dll. Tujuan adanya Imaji adalah agar pembaca atau pendengar mampu memahami dan benar-benar mengerti makna dari puisi tersebut.

Berapakah jarak antara hidup dan mati, sayangku?
Barangkali satu denyut lepas, o satu denyut lepas (Perasaan)
tepat di saat tak jelas batas-batas, sayangku:
Segalanya terhempas, o segalanya terhempas! (Perasaan)

(Laut masih berombak, gelombangnya entah ke mana. (Penglihatan)
Angin masih berhembus, topannya entah ke mana. (Perasaan)
Bumi masih beredar, getarnya sampai ke mana? (Perasaan)
Semesta masih belantara, sunyi sendiri ke mana?) (Perasaan, pendengaran)

Berapakah jarak antara hidup dan mati, sayangku?
Barangkali hilir-mudik di suatu titik
tumpang-tindih merintih dalam satu nadi, sayangku: (Perasaan)
Sampai tetes-embun pun selesai, tak menitik!

(Gelombang lain datang begitu lain. (Penglihatan)
Topan lain datang begitu lain. (Perasaan)
Gelap lain datang begitu lain. (Penglihatan)
Sunyi lain begitu datang sendiri tak bisa lain!) (Pendengaran)

Majas
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
1.      Barangkali satu denyut lepas                      :  hiperbola
2.      Segalanya terhempas                                 :  hiperbola
3.      gelombangnya entah ke mana                    :  personifikasi
4.      topannya entah ke mana                            :  personifikasi
5.      sunyi sendiri ke mana                                 :  personifikasi
6.      hilir-mudik di suatu titik                                :  personifikasi
7.      tumpang-tindih merintih dalam satu nadi    :  personifikasi
8.      Sampai tetes-embun pun selesai                :  personifikasi

Interpretasi
Puisi ‘Aroma Maut’ karya Hamid Jabbar merupakan puisi yang menceritakan tentang pandangan hidup sebelum kematian. Dalam bait pertama, penulis mempertanyakan misteri kematian dan berandai-andai apa yang terjadi jika ia dihampiri oleh kematian. Ia menanggapi jika kematian itu terjadi, maka ia akan melepaskan semuanya yang ia miliki. Dari bait kedua terlihat bahwa sekarang hidupnya penulis sedang dalam keadaan yang tidak jelas, dalam maksud lain berarti ia tidak memiliki tujuan, harapan, dan semangat dalam hidupnya. Dari bait ke tiga hingga akhir, suasana memperlihatkan bahwa ia sedang bingung, kemudian ia berandai lagi jika hidupnya akan selesai dan nyawanya akan dicabut, ia merasa bahwa ia akan merasakan sakit yang amat dalam sampai rasa sakit itu tidak terasa lagi (meninggal dunia). Saat menjalani hidupnya, ia tiba-tiba merasa bahwa hidupnya mulai berubah dan berbeda. Perbedaan itu bermaksud bahwa ia tidak melihat yang ia biasanya lihat dalam hidupnya, semua yang ada disekitarnya terasa berbeda, dan ia melihat adanya tanda-tanda kematian menghampirinya seolah ia akan meninggal.

Komentar