Menganalisis Cerpen “Ramalan Bintang” karya Sulistiyo Suparno
Ramalan Bintang oleh Sulistiyo Suparno Rupiah membaca potongan koran bekas pembungkus bawang merah dan bawang putih yang ia dapatkan dari warung Hajah Bandiah. Bibirnya bergerak-gerak mengeja huruf demi huruf, seperti anak kelas 1 SD belajar membaca. Rupiah tersenyum lebar. Ia mendekap potongan koran itu ke dadanya yang membesar empat bulan belakangan ini. Rupiah mengangkat kedua tangan. Pinggulnya bergerak ke kanan dan ke kiri. Ia melonjak-lonjak pula, seperti anak mendapatkan permen dari bapaknya. Usai menari-nari, Rupiah duduk di kursi kayu sengon. Napasnya memburu. Ia mengedarkan pandangan ke ruang dapur yang berukuran tidak lebih besar dari kamar tidurnya. Perlu kalian tahu, orang kampung membuat kamar tidur tidak lebih dari 3×3 meter. Dapur Rupiah terlihat lapang karena tak banyak perabot di sana. Dindingnya dari papan dan berlantai tegel warna gelap. Beberapa tegel telah retak dan terkelupas. Setelah napasnya kembali normal, Rupiah mendekati ember merah di dekat lemari...